TRANSFORMASI DALAM KEPEMIMPINAN TNI AD
GUNA MEWUJUDKAN PROFESIONALITAS PRAJURIT
Semenjak
runtuhnya orde baru ramai di gaungkan kata transformasi kepemimpinan di
kalangan TNI, transformasi mengandung makna
perpindahan, dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain yang melampaui
perubahan rupa fisik luar saja. Dari situ model kepemimpinan dalam tubuh TNI AD
telah mengalami perubahan yang signifikan guna meningkatkan profesionalitas prajuritnya.
Perubahan yang terjadi ini meliputi berbagai aspek dalam
suatu organisasi, seperti juga pada sebuah organisasi militer TNI AD dimana
perubahan yang terjadi merupakan perubahan transformasional pada sebuah
organisasi didefinisikan sebagai proses perubahan yang besifat mendasar, strategik dan menyeluruh.
Kepemimpinan merupakan salah satu aspek dalam proses transformasi TNI
AD, dimana Kepemimpinan transformasional
ini bisa lebih baik dibandingkan kepemimpinan situasional, karena sang
pemimpin berusaha untuk mentransformasikan tujuan - tujuan pribadinya kepada
tujuan yang lebih tinggi, lebih jauh ke depan, yaitu tujuan kelompok yang lebih
luas, bersifat nasional, bahkan global.
Dalam masa saat ini sudah selayaknya seorang pemimpin
militer dengan paradigma baru Kepemimpinan Transformasional akan
selalu mengkomunikasikan visi yang memberi inspirasi dan mendorong (memotivasi)
para pengikut untuk mencapai hal-hal yang bersifat lebih luas, tinggi, dan
bahkan luar biasa. Para pemimpin dalam kepemimpinan ini memiliki kemampuan
untuk mengarahkan dan mengatur anggota dan sistemnya sedemikian rupa sehingga
semua anggota memiliki integritas tinggi terhadap visi dan misi organisasi.
Ciri khas dari Kepemimpinan Transformasional adalah bahwa pemimpin sangat memperhatikan
kepedulian dan pengembangan para anggotanya, dia mengubah cara berfikir mereka
yang dipimpinnya dengan membantu mereka untuk melihat hal-hal yang lama dengan
cara pandang yang baru (out of the box).
Pemimpin ini mampu membuat anggota terpesona, bersemangat, dan terinspirasi
sehingga mereka semakin bersemangat untuk mencapai sasaran (visi) yang telah
ditetapkan bersama. Selain itu, Pemimpin Transformasional mampu membuat visi
organisasi menjadi jelas dan lebih mudah dimengerti sehingga menjadi visi bersama
setiap anggota, artinya setiap anggota menganggap visi organisasi adalah
visinya sendiri. Untuk itulah setiap pemimpin dalam TNI AD harus mampu
mewujudkan Kepemimpinan transformasional agar organisasi dan personel yang
dipimpinnya memiliki profesionalitas yang tinggi. Adapun wujud kepemimpinan
transformasional seorang pemimpin diharapkan dapat efektif dalam memimpin,
mempunyai motivasi, peduli terhadap apa yang dipimpin.
Pemimpin Militer yang Efektif dalam memimpin
Kesan bahwa pemimpin militer
adalah otoriter tidak dapat dipungkiri seakan sudah mendarah daging dalam gaya
kepemimpinan seorang tentara. Namun seiring perjalanan waktu dimasa reformasi
ini Gaya kepemimpinan Militer mulai agak berbeda. Seorang komandan dalam
memimpin anak buahnya telah banyak yang lebih mementingkan prinsip
kedisiplinan. Namun, bukan berarti gaya
kepemimpinan yang partisipatif ini berlaku pada semua situasi dan kondisi. Ada
kalanya seorang pemimpin perlu menerapkan gaya kepemimpinan otoriter terhadap
anak buahnya, terutama terhadap bawahan yang bandel. Berdasarkan teori kepemimpinan sifat (Trait Theory), kepemimpinan model
situasional dianggap memenuhi persyaratan sebagai ciri pemimpin yang efektif.
Namun hal ini harus ditunjang dengan tingkat kepercayaan diri tinggi, ramah,
dapat dipercaya, humoris, antusias dalam mengerjakan segala sesuatunya, dan
yang paling menonjol adalah memiliki kecerdasan emosional yang baik.
Pemimpin Militer yang memiliki Semangat dan Motivasi dalam setiap jabatan
Seorang pemimpin militer
harus selalu memiliki semangat di setiap jabatan yang ditampuknya. Bukannya malah patah semangat karena
jabatannya diturunkan grade nya,
tetapi harus malah menunjukkan kepercayaan diri yang tinggi. Jika dianalisis menurut empat karakter yang
harus dimiliki seorang pemimpin. Dengan
kedewasaannya seorang pemimpin militer diharapkan mampu mengendalikan emosinya,
dalam menghadapi persepsi negatif orang lain.
Pemimpin militer juga harus mempunya motivasi yang mumpuni, sehingga
mampu mengerjakan pekerjaannya lebih baik dan lebih cepat.
Menjadi Pemimpin dan Inspirator bagi prajuritnya
Bentuk
kepemimpinan transformasional ini bisa dilihat dalam setiap kesempatan yang ada
pemimpin selalu menceritakan segala
pengalaman yang pernah dilaluinya kepada para perwira muda, agar bisa mengambil
hikmah manfaatnya. Pemimpin
militer yang tangguh akan merasa
sayang sekali apabila pengalaman-pengalaman yang baik tidak diteruskan untuk
dijadikan pelajaran bagi generasi berikut.
Pemimpin militer juga dituntut mampu mengubah atau mentransformasikan segala kepentingan pribadinya,
demi kepentingan negara yang lebih besar setia memberi inspirasi dan mendorong (memotivasi) generasi penerusnya
untuk mencapai hal-hal yang bersifat lebih luas, tinggi, dan bahkan luar biasa. memperhatikan
perkembangan generasi penerusnya.
Perubahan gaya kepemimpinan
dalam TNI AD atau proses transformasi ini tidak
terlepas dari perilaku pemimpin serta adanya faktor pendukung adanya aturan
yang berlaku dan Sumber daya yang ada. Hal ini terlihat dari beberapa temuan
mengenai karakteristik seorang pemimpin
TNI yang selalu ber berorientasi pada kepentingan anggotanya, Karakteristik
kepemimpinan jujur, mempunyai visi, mampu bertindak sebagai inspirator
menjalankan tugas organisasi secara efektif dan efisien, Pengambilan
keputusan mempertimbangkan saran-saran dari bawahannya serta Kepemimpinan
yang demokratis secara konsisten dan bertanggung jawab diorganisasinya.
Kepemimpinan dan Profesionalitas TNI
Perwujudan komitmen TNI
untuk melaksanakan reformasi adalah tekad dan kemauan politik TNI yang
ditujukan untuk mewujudkan tentara profesional dalam memerankan diri sebagai
alat negara di bidang pertahanan negara. Untuk itu diharapkan TNI menjadi
profesional, dan memiliki komitmen untuk menjauhkan diri dari politik praktis,
serta berada di bawah kekuasaan pemerintah yang dipilih rakyat secara
konstitusional dan demokratis. Mengingat begitu besarnya peran Kepemimpinan TNI
dalam menentukan dan mengarahkan kesatuan demi tercapainya suatu keberhasilan,
diperlukan adanya integritas yang kuat/mantap bagi seorang Pemimpin TNI dalam
aspek moral, etika dan kepribadiannya.
Hal yang menyebabkan
perilaku seorang Pemimpin TNI dapat menimbulkan citra yang disandangnya antara
lain:
Bermoralitas tinggi dalam memimpin, komandan
yang memiliki moral baik dalam pelaksanaan tugas, mampu bertanggung jawab
terhadap setiap amanat jabatan yang diberikan kepadanya. Dengan moralitas yang
baik maka diharapkan mampu mempercepat proses reformasi TNI dan lingkungan sosialnya
dengan menghindari terjadinya pelanggaran HAM serta terhindar dari Kolusi,
Korupsi dan Nepotisme (KKN) yang selalu menjadi sorotan publik sehingga dapat
dicontoh oleh yang dipimpinnya
Beretika, Pemimpin TNI AD dalam pelaksanaan
tugas di lapangan harus dapat menempatkan diri sesuai dengan standar perilaku
yang dianggap benar oleh masyarakat setempat khususnya menyangkut hal-hal yang
sensitif yaitu keyakinan/kepercayaan. Maka dalam setiap pengambilan keputusan
harus memperhatikan aturan yang berlaku di kalangan masyarakat, sehingga tidak
melanggar norma-norma ataupun kaidah-kaidah hidup masyarakat setempat. Hal
tersebut sangatlah penting guna menghindari terjadinya friksi atau gesekan yang
disebabkan kesalahan dalam penempatan etika yang berlaku di wilayah tersebut
serta dapat membentuk etika anggota organisasi menjadi lebih baik.
Berkepribadian tangguh, Pemimpin
TNI AD harus memiliki kepribadian yang mantap, dapat mengendalikan tingkat
emosional, perasaan, sifat, perangai, tabiat, karakter secara stabil dalam
melaksanakan setiap penugasan. Kepribadian tersebut digali dari semangat
perjuangan dari para pendahulu TNI yang dengan niat tulus berbhakti kepada
bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Penutup
Akhir kata Transformasi Kepemimpinan TNI AD mengharapkan
seorang figur pemimpin yang dapat mentransformasikan peran kepemimpinannya pada
perkembangan organisasi dan masyarakat. Para Pemimpin TNI AD mampu memahami
pentingnya kepribadian yang mantap sebagai modal dasar kepemimpinan begitupun
dengan pembekalan diri dengan kemampuan mengendalikan pembawaan sifat dan
perilaku yang sejalan dengan perkembangan jaman serta kemampuan yang memadai
untuk dapat mengelola satuannya secara lebih efektif dan efisien sesuai dengan
tugas pokok satuannya. Pemimpin TNI AD harus ikut aktif dalam memahami,
mengamalkan dan mempertahankan ideologi negara Pancasila. Mengembangkan rasa
jiwa nilai kejuangan dengan mengembangkan nilai-nilai demokrasi. Mempertahankan
nilai-nilai luhur bangsa yang positif dengan tetap membuka diri dari
nilai-nilai baru yang hidup dan berkembang dalam peradaban dunia modern serta
mengembangkan kepemimpinan TNI sesuai dengan karakter moral yang kuat dalam
pembangunan pertahanan dan keamanan nasional.
Terwujudnya transformasi kepemimpinan TNI AD diharapkan
memiliki motivasi yang kuat serta mampu memberikan motivasi kepada anak
buahnya. Motivasi atau dorongan kerja ini adalah kemauan kerja yang timbul
karena adanya dorongan dari dalam pribadi yang bersangkutan sebagai hasil
integrasi keseluruhan dan kebutuhan pribadi, pengaruh lingkungan fisik, dan
pengaruh lingkungan sosial dimana kekuatannya tergantung pada proses
pengintegrasian tersebut, sehingga dengan secara sadar berperilaku sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga Tuntutan TNI untuk profesional
adalah keniscayaan. Tantangan kepemimpinan TNI saat ini adalah membangun TNI
yang profesional, yaitu ahli di bidangnya, disiplin, bertanggung jawab, dan
berjiwa korsa yang tepat akan dapat diwujudkan. Selain itu Untuk benar-benar
menjadi tentara profesional, TNI harus membayar mahal dengan melepaskan
keinginannya berpolitik praktis dan seluruh aset bisnisnya. Seluruh pembiayaan
aktivitas TNI diambilkan dari APBN. Sehingga janganlah dianggap penghapusan
bisnis TNI merupakan langkah demiliterisasi oleh kalangan sipil. Dibutuhkan
figur pemimpin yang mampu mentransformasikan gaya memimpinnya sehingga
kesemuanya itu akan mampu mengarahkan TNI untuk menjadi tentara profesional
serta bebas dari politik praktis dan bisnis, serta menjadikan TNI tentara yang
disegani militer negara lain.
Ada istilah ”diatas langit ada langit” begitupun dalam
belajar jangan bosan dan malas sesibuk apapun maka ambillah apa yang baik dari
tulisan ini dan abaikan bagian yang tidak baik agar kita senantiasa kaya dengan
ilmu-ilmu yang baik dan benar. Akhir
kata semoga karya sekecil apapun kerja kita dengan apa yang kita miliki dan di
manapun kita berada, semoga Allah SWT. Senantiasa memberikan jalan terbaik
kepada kita dalam mengabdikan diri sebagai prajurit TNI AD.
Madiun, 23 Agustus 2015
DIAN NUR HUDA, S.S.T.HAN., S.IP., S.SOS
LETNAN SATU
INF. NRP. 11110011270589
Tidak ada komentar:
Posting Komentar