Minggu, 20 September 2015

PERANAN BINTER



 


PERANAN PEMBINAAN TERITORIAL DI SATUAN TNI AD GUNA TERCIPTANYA KEMANUNGGALAN TNI RAKYAT

Pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan sekarang ini mengarah pada perubahan disegala bidang menuju tatanan yang lebih baik. Mengingat bahwa setiap perubahan selalu mengandung konsekuensi baik ataupun buruk, maka apabila tidak dilaksanakan pembinaan secara cepat dan tepat memungkinkan tumbuh menjadi potensi ancaman terhadap pembangunan itu sendiri. Sebagai contoh, konsekuensi dari penggusuran, penerapan kebijakan Pemerintah Daerah dan lain sebagainya. Untuk dapat mengatasi permasalahan seperti tersebut di atas, tidak hanya dapat dilaksanakan melalui tindakan penegakan hukum saja, namun juga diperlukan kepedulian dari segenap komponen bangsa untuk melakukan pembinaan sebagai langkah pencegahan (preventive) melalui pembinaan teritorial yang diistilahkan dengan ”binter”. Adanya kesepakatan bersama segenap komponen bangsa sangat diperlukan dalam menciptakan keharmonisan hubungan kerjasama antara instansi vertikal dan horizontal, baik pusat maupun daerah demi mendukung terselenggaranya pembinaan teritorial (Binter) dalam rangka pemberdayaan wilayah pertahanan bagi kepentingan pertahanan negara, guna meningkatkan ketahanan nasional sekaligus mendukung pembangunan nasional. Kesamaan pemahaman yang dimaksud ialah bahwa pemberdayaan wilayah pertahanan, pembinaan teritorial (Binter), pertahanan negara, pembangunan nasional dan ketahanan nasional adalah merupakan tugas bersama segenap komponen bangsa, karena kesemuanya itu senantiasa bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat, dan kepentingan nasional.
           
Dinamika perkembangan situasi daerah-daerah yang menjadi binaan Komando Wilayah melalui pembinaan teritorial saat ini, terlihat masih belum maksimal berbagai kegiatan yang menyangkut pemberdayaan wilayah pertahanan di darat. Salah satunya kualitas kerjasama dan koordinasi di lapangan, baik secara vertikal maupun horisontal oleh aparat Komando Wilayah dengan semua pihak yang terkait dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pemberdayaan wilayah pertahanan. Beberapa kendala yang dapat diidentifikasi adalah Pembinaan Teritorial (Binter) masih belum sepenuhnya terlaksana sesuai sistem dan manajemen serta kegiatan operasional di lapangan, meskipun setiap kegiatan Binter selalu berinteraksi dengan pemerintah, masyarakat, dan unsur-unsur kekuatan pendukung lainnya sehingga perlu diperkuat lagi adanya Peranan Pembinaan Teritorial Di Satuan TNI AD Guna Terciptanya Kemanunggalan TNI Rakyat
Pentingnya dasar pemahaman pembinaan teritorial (Binter) bagi komponen bangsa lainnya dapat diartikan sama dengan pemahaman Binter TNI, hanya bidang dan bentuk perwujudannya yang berbeda. Bila ditinjau dari hakekat pembinaan teritorial (Binter), sebenarnya setiap institusi dan lembaga-lembaga pemerintahan maupun komponen-komponen bangsa lainnya dalam menjalankan peran dan tugasnya memiliki kesamaan dengan Binter, yaitu selalu berhubungan dengan Ruang, Alat dan Kondisi Juang yang menguntungkan bagi kesejahteraan bangsa. Sedangkan Binter adalah kegiatan untuk mewujudkan Ruang , Alat dan Kondisi Juang yang tangguh dalam rangka pertahanan negara. Suatu pemahaman yang saling melengkapi apabila setiap institusi dan lembaga-lembaga pemerintahan maupun komponen-komponen bangsa lainnya memiliki pemahaman yang sama dan seragam untuk mendukung pertahanan negara. Pembinaan Teritorial TNI AD berdasarkan Buku Petunjuk Induk TNI AD tentang Binter mempunyai definisi yaitu segala usaha, tindakan dan kegiatan dalam membina hubungan dengan segenap lapisan masyarakat sehingga tercipta kemanunggalan TNI-Rakyat untuk didayagunakan bagi kepentingan pertahanan negara matra darat. Dalam pengertian di lingkungan TNI AD, yang dibina disini adalah aspek demografi, geografi dan kondisi sosial agar menjadi suatu Ruang Juang, Alat Juang dan Kondisi Juang (RAK Juang) yang tangguh untuk mendukung kepentingan pertahanan negara matra darat.
Adapun Maksud dan Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberikan gambaran tentang Peranan Pembinaan Teritorial Di Satuan TNI AD Guna Terciptanya Kemanunggalan TNI Rakyat serta sebagai bahan masukan bagi Komando Atas maupun komandan satuan guna mengambil kebijakan terkait dengan Peranan Pembinaan Teritorial Di Satuan TNI AD Guna Terciptanya Kemanunggalan TNI Rakyat.
Peran Satuan TNI AD dalam Pembinaan Teritorial
            Peran Satuan TNI AD dalam Pembinaan Teritorial adalah melakukan penyiapan aspek Geografi, Demografi dan Kondisi Sosial agar terwujud suatu Ruang, Alat dan Kondisi Juang yang tangguh sehingga dapat diberdayakan untuk mendukung tugas-tugas TNI AD melaksanakan OMP dan OMSP. Selanjutnya TNI AD memberikan tugas pokok Pembinaan Teritorial kepada Komando Kewilayahan TNI AD yaitu Kodam, Korem, Kodim sampai dengan Koramil. Adapun metode yang digunakan oleh Komando Kewilayahan TNI AD dalam melaksanakan Pembinaan Teritorial yaitu Bintahwil, Komsos dan Bhakti TNI.
            Pembinaan Teritorial (Binter) TNI tersebut dilakukan baik secara satuan maupun perorangan. Adapun sasaran pembinaan kemampuannya sebagai berikut: Pertama di Tingkat Satuan. Terwujudnya kemampuan Binter Satkowil secara terukur dalam menerapkan sistem perencanaan dan pengendalian Binter (Sisrendal Binter) dan penerapan “Lima Kemampuan Teritorial tingkat Satuan“ untuk Kowil, yang meliputi : Kemampuan temu cepat dan lapor cepat,  Kemampuan manajemen Teritorial, Kemampuan penguasaan wilayah, Kemampuan pembinaan perlawanan rakyat dan Kemampuan komunikasi sosial. Terwujudnya kemampuan Satuan non Kowil dalam melaksanakan Binter Terbatas serta Terwujudnya keterpaduan kegiatan Binter yang dilaksanakan oleh Satkowil dan non Kowil dalam melaksanakan Binter Terbatas. Kedua di Tingkat perorangan. Adalah terwujudnya profesionalisme prajurit Teritorial sesuai bidang tugas dan jabatannya. Kemampuan “Lima Kemampuan Teritorial tingkat perorangan” bagi prajurit Satkowil, yang meliputi :Kemampuan mendapatkan informasi dan melaporkan dengan cepat, Kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat disekitarnya. Kemampuan mendata geografi, demografi dan Kondisi sosial yang terkait dengan pertahanan negara. Kemampuan meningkatkan kesadaran bela negara masyarakat disekitarnya. Kemampuan penguasaan medan disekitarnya. Serta Terwujudnya sikap Teritorial setiap prajurit dalam berinteraksi dengan masyarakat.

Pembinaan Teritorial (Binter) sebagai Upaya Menangkal Ancaman
            Berbagai ancaman yang terus mengintai wilayah pertahanan, baik ancaman militer maupun nirmiliter, harus segera ditangkal oleh TNI melalui Binter beserta komponen-komponen bangsa lainnya seperti komponen cadangan maupun komponen pendukung.  Ancaman militer muncul dalam bentuk  agresi, pelanggaran batas wilayah, spionase, sabotase, aksi teror bersenjata, pemberontakan bersenjata, perang saudara. Dan ancaman yang tak kalah berbahayanya adalah ancama nir militer berupa penyelundupan, pencarian kekayaan alam, konflik kepentingan, persoalan politik, narkotika, imigran gelap, persoalan batas wilayah perbatasan.  Dan menjadi tugas bagi TNI khususnya TNI AD melalui Binternya sebagai komponen utama berserta komponen cadangan dan komponen pendukung membantu  pemerintah  menyiapkan potensi nasional menjadi kekuatan pertahanan aspek darat secara dini sebagai implimentasi  sistem pertahanan semesta. Sehingga dapat mewujudkan  pemberdayaan dan pertahanan daerah sekitar menjadi daerah yang potensial dan aman baik sumber daya alamnya maupun SDMnya.
           Bentuk-bentuk ancaman yang mungkin dihadapi, antara lain: a. Ancaman Militer, yakni ancaman berupa agresi militer, pelanggaran wilayah, gerakan separatisme (ingin memisahkan diri dari NKRI), pemberontakan bersenjata, pengamanan objek vital nasional yang bersifat strategis, kegiatan spionase, ancaman terorisme dan radikalisme, gangguan keamanan, dan konflik komunal.  b.      Ancaman Nirmiliter. Ancaman nirmiliter dapat berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial, informasi, dan teknologi serta berdimensi keselamatan umum. Ancaman nirmiliter memiliki karakteristik yang berbeda dengan ancaman militer, tidak bersifat fisik, serta bentuknya tidak kelihatan seperti ancaman militer, namun dapat berkembang atau berakumulasi menjadi ancaman terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI dan keselamatan bangsa. Ancaman nirmiliter dapat pula terjadi secara bersamaan dengan ancaman militer, sehingga memerlukan kecermatan baik dalam meng-identifikasi maupun dalam penanganannya.
Pembinaan Teritorial sebagai wujud Kemanunggalan TNI-Rakyat
            TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) merupakan program terpadu lintas sektoral antara TNI, Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen dan Pemerintah Daerah serta komponen bangsa lainnya dalam rangka membantu Pemda bagi ekselerasi pembangunan, pemberdayaan masyarakat, meningkatkan ketahanan wilayah serta memantapkan. Kegiatan TMMD sebagai salah satu bentuk Operasi Bhakti TNI merupakan kegiatan yang sudah tidak asing lagi bagi prajurit TNI. Karena, memang sejarah perjuangan bangsa Indonesia telah menempatkan TNI untuk selalu bersama-sama dan "Manunggal dengan Rakyat", baik di kala susah maupun senang, di pedesaan ataupun di perkotaan. Hal ini terbukti bahwa secara operasional, kegiatan TMMD senantiasa sejalan dengan perkembangan dinamika, tuntutan kebutuhan dan permasalahan sosial kemasyarakatan. Selain itu Bentuk-bentuk kegiatan Operasi Bhakti yang pernah, telah dan sedang dilaksanakan TNI diantaranya adalah TNI Manunggal Reboisasi, TNI Manunggal Transmigrasi. Operasi Bhakti Manunggal Aksara, TNI Manunggal Pertanian. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada medio 1997 sangat memprihatinkanTNI Manunggal KB dan Kesehatan maupun Operasi Bhakti Penanggulangan Akibat Bencana Alam.
Adanya kegiatan ini menuntut prajurit harus benar-benar memahami permasalahan aktual yang tengah berkembang di masyarakat, sehingga akan diperoleh kesamaan sikap dan tindakan yang selaras dengan karakteristik daerah tugasnya. Pengetahuan dan wawasan seperti itu wajib dimiliki oleh pejabat Komando Wilayah, terutama dalam menghadapi perubahan lingkungan yang begitu cepat dan dinamis, yang secara langsung maupun tidak langsung akan bersentuhan dengan kepentingan pelaksanaan tugas-tugasnya sebagai aparat teritorial. Secara signifikan, TMMD telah berhasil membangun sarana dan prasarana dibidang ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan yang memberikan manfaat secara langsung bagi kehidupan masyarakat.          
Pembinaan Teritorial (Binter) Dengan Pemahaman Ruang, Alat Dan Kondisi Juang
            Adanya pemahaman tentang Ruang Juang bagi komponen bangsa lainnya dapat diartikan suatu tempat/wilayah yang dapat digunakan sewaktu-waktu untuk mendukung pertahanan negara bila negara menghadapi ancaman atau peperangan. Penataan tempat/wilayah sebagai ruang juang dapat dilaksanakan sejak dini, misalnya: PU merancang pembangunan jalan, seyogyanya rancangan tersebut disentuh dengan aspek Binter sehingga bila terwujud maka pada kondisi darurat/perang dapat difungsikan sebagai landasan pesawat udara. Atau contoh lain misalnya: pembangunan gedung bertingkat, seyogyanya mengandung aspek Binter dengan membangun tempat parkir basement secara bertingkat ke bawah sehingga memberikan keuntungan disamping penghematan tempat juga dapat juga dapat difungsikan sebagai bunker tempat perlindungan pengungsi bila pada kondisi darurat.
            Pemahaman tentang Alat Juang bagi komponen bangsa lainnya dapat diartikan terwujudnya suatu potensi kekuatan yang terorganisir dan dibina dengan baik serta mempunyai kemampuan pertahanan negara, misalnya: organisasi beladiri yang aktif melaksanakan latihan, bila pada kondisi darurat perang, maka potensi kekuatan tersebut dapat didayagunakan untuk membantu mempertahankan wilayah NKRI.
            Pemahaman tentang Kondisi Juang dapat diartikan suatu kondisi masyarakat yang memiliki rasa kesadaran bela negara, cinta tanah air dan wawasan kebangsaan yang tinggi, sehingga masyarakat memiliki ketahanan nasional yang mampu menghadapi berbagai ancaman, tantangan, gangguan dan hambatan baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Contoh wujud kondisi juang antara lain: rasa nasionalisme yang tinggi yang diimplementasikan pada sikap etos kinerja yang tinggi, memiliki kepedulian terhadap sesama dan lingkungan serta patuh terhadap hukum yang berlaku.
Melalui pembinaan teritorial, TNI AD berperan dalam pemberdayaan wilayah pertahanan di darat dengan cara melakukan pembinaan dan sosialisasi kepada masyarakat daerah setempat baik melalui Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) bersama rakyat membangun jalan dan jembatan atau aktif turut dalam program reboisasi, bakti sosial berupa bantuan kesehatan, turut mengamankan obyek vital yang strategis, bantuan pada saat bencana alam, mengamankan wilayah perbatasan,  sosialisasi tentang netralitas TNI dalam pemilu dan lain-lain.
            Oleh sebab itu Binter sebagai bagian dari Fungsi TNI AD memegang peranan penting dalam upaya pemberdayaan wilayah pertahanan darat. Binter juga sebagai menajemen dalam rangka penyelenggaraan pendataan territorial, pengembangan pembangunan serta pengendalian wilayah pertahanan untuk kepentingan pertahanan negara di darat sesuai Sistem Pertahanan Semesta. Kegiatan Binter dilaksanakan secara koordinatif, terpadu, saling terkait dan lintas sektoral serta dilakukan oleh Komando Kewilayahan, satuan non-kewilayahan juta para prajurit TNI AD bersama rakyat bahu membahu untuk wewujudkan TNI AD manunggal bersama rakyat.
Akhirnya dapat disimpulkan jika TNI AD mempunyai kemampuan untuk melakukan pembinaan teritorial, yakni menjalankan tugas di tengah masyarakat seraya memelihara kedekatan dan kemanunggalan prajurit TNI dengan rakyat. Konsep pembinaan teritorial (Binter) ini merupakan tugas TNI yang masih relevan untuk dilanjutkan. Seluruh prajurit harus bersungguh-sungguh meningkatkan dan menerapkan pembinaan teritorial (Binter) secara benar. Menjalin kerjasama antar sesama aparat, pemuka agama, tokoh masyarakat dan seluruh komponen masyarakat adalah hal yang sangat penting dalam mewujudkan stabilitas keamanan di wilayah, dalam rangka membantu pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan nasional.

Malang, 20 September 2015


DIAN NUR HUDA, S.S.T.HAN., S.IP., S.SOS
LETNAN SATU INF NRP 11110011270589


1 komentar: