PERAN PRAJURIT TNI AD DALAM
MENINGKATKAN PERAN BELANEGARA MASYARAKAT PERBATASAN
Bagi prajurit TNI menjaga dan mempertahankan keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan harga mati. Bertugas
sebagai pasukan penjaga perbatasan seharusnya merupakan kebanggaan bagi para
prajurit TNI, walaupun ada banyak konsekuensi yang harus ditanggung. Berbagai
tantangan harus dilalui prajurit, seperti jauh dari keluarga, sulitnya akses ke
wilayah pemukiman dan sulitnya air bersih serta hal lain yang mengancam
keselamatan prajurit. Maka tak mengherankan, dimana pun prajurit TNI ditugaskan
selalu siap sedia melaksanakan perintah atasan, terlebih lagi bagi yang
bertugas di wilayah perbatasan. Untuk menjaga tiap inci keutuhan wilayah NKRI
jangan sampai dirongrong pihak lain.
Seperti kita
ketahui Kondisi wilayah
perbatasan darat Indonesia sampai saat ini masih identik
dengan daerah yang terisolir, terpencil
dan terbelakang serta sering menimbulkan peluang kegiatan
illegal antara
lain: pencurian kekayaan alam,
perdagangan manusia, perdagangan narkoba, penyelundupan yang kesemuanya dapat merugikan negara. Di
sisi lain, kondisi
tingkat kesejahteraan masyarakat
masih rendah karena dampak
belum meratanya pembangunan di
daerah perbatasan
dan hal
ini mempengaruhi tingkat
pemahaman bela negara untuk
menghadapi ancaman yang dapat
membahayakan kedaulatan dan keutuhan
wilayah NKRI.
Hal ini tentu saja memerlukan wujud nyata dalam
mengemban amanah menjaga keutuhan
tersebut, TNI telah berkiprah positif dan ikut memberi andil dalam membangun
kehidupan berbangsa dan bernegara. Peran TNI selalu mendasari atas ama-
nah dalam peraturan perundangan-undangan dan doktrin-doktrin, sebagai
arah pelaksanaan Peran TNI
secara proporsional dan profesional. Pada dasarnya Peran TNI akan selalu bersumber pada latar belakang sejarah dan nilai-nilai budaya
yang mengkristal men- jadi falsafah atau dasar dan
ideologi Pancasila serta konstitusi UUD 1945. (Hafid Sinambela : 2001 : 14).
Mengacu
pada landasan tersebut, pada prinsipnya TNI
akan selalu berkiprah dalam mempertah- ankan kelangsungan hidup bangsa dan
negara, yakni kedaulatan negara yang harus tetap tegak, keutuhan
wilayah NKRI yang harus tetap terjaga serta kesela- matan bangsa dan segenap
tumpah darah Indonesia yang harus tetap terjamin. Sehingga konsep untuk
mempertahankannya dengan mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi dan
kekuatan nasional yang bersifat semesta, berdasarkan kesadaran akan hak dan kewajiban setiap
warga negara (Pasal 27 UUD
1945) serta keyakinan pada kekuatan sendiri dalam upaya bela negara bagi warga negara di daerah
perbatasan. Meskipun dalam pelaksanaan terkendala kondisi bela negara dan
kehidupan masyarakat perbatasan dihadapkan
kepada aspek
Asta Gatra
dalam upaya peningkatan bela negara
masyarakat perbatasan guna mendukung
pembangunan nasional dalam rangka
menjaga keutuhan NKRI.
Upaya upaya TNI meningkatkan peran bela negara masyarakat perbatasan dalam sistem pertahanan dan keamanan negara, didasarkan pada landasan
pemikiran melalui Paradigma Nasional
yang meliputi Pancasila, UUD NRI
1945, Wawasan Nusantara, Ketahanan Nasional dan Peraturan Perundang-undangan lainnya.
Selain itu tugas pokok TNI, yaitu menegakkan
kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah
NKRI yang berdasarkan
Pancasila dan UUD NRI
1945, serta melindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman
dan gangguan terhadap
keutuhan bangsa dan negara. Salah satu wujud
pelaksanaan tugas pokok tersebut,
adalah menjaga keamanan
daerah perbatasan darat dengan negara
lain, yaitu dengan melakukan
segala upaya, pekerjaan kegiatan
untuk menjamin tegaknya kedaulatan
negara, keutuhan wilayah negara dan keselamatan bangsa di daerah
perbatasan dengan
negara lain dari segala
bentuk ancaman
dan pelanggaran wilayah
negara.
Pada intinya
pemberdayaan adalah
sebagai upaya berencana yang dirancang untuk merubah atau
melakukan pembaruan pada suatu
komunitas atau masyarakat dari kondisi dari ketidak- berdayaan menjadi
berdaya dengan menitik beratkan
pada pembinaan potensi
dan kemandirian masyarakat. Bela negara pada masyarakat perbatasan,
selain memenuhi kepentingan pemerintah dan/atau negara juga memenuhi kepentingan masyarakat
itu sendiri dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Faktor Yang Mempengaruhi
Beberapa hal yang
mempengaruhi peningkatan peran bela negara bagi masyarakat di daerah perbatasan
adalah Kondisi daerah
perbatasan
saat ini masih
jauh tertingggal dari segala aspek
kehidupan dibandingkan daerah-daerah lainnya. Hasil survei
diperoleh data dan fakta
yang menggambarkan kondisi nyata bela
negara masyarakat perbatasan
dan pengaruh perkembangan Lingstra baik global,
regional, maupun nasional untuk
dijadikan bahan analisa dan solusi peningkatan bela negara masyarakat perbatasan.
Hal lain adalah rasa nasionalisme masyarakat perbatasan masih kurang
Kondisi kehidupan
masyarakat perbatasan
masih sangat jauh tertinggal, dikarenakan sebagian besar mata pencaharian
masyarakat perbatasan adalah petani tradisional, keterbatasan sarana dan
prasarana pendidikan, pelayanan kesehatan
dan rendahnya
tingkat ekonomi masyarakat. Selain
itu Daerah perbatasan berpotensi sebagai tempat terjadinya kejahatan transnasional
yang
terorganisir, baik yang
bernuansa ekonomi maupun keamanan, seperti penyelundupan barang, illegal logging, illegal mining dan human
trafficking serta pelanggaran
perbatasan, perusakan patok batas negara, pelintas batas secara illegal di daerah perbatasan masih cukup
tinggi.
Upaya yang dilakukan
Daerah perbatasan menjadi sangat rawan terjadinya konflik kepentingan, mulai dari
perorangan sampai dengan kepentingan
negara. Guna mengantisipasi kerawanan
tersebut, negara Indonesia telah menyiapkan
sistem pertahanan nasional yang melibatkan
seluruh warga negara dalam upaya pembelaan
negara sebagai bentuk rasa kecintaan dan kehormatannya kepada negara.
Kondisi sikap dan
perilaku masyarakat perbatasan perlu
ditingkatkan, agar memiliki
semangat bela negara terhadap
daerahnya dari kemungkinan ancaman
yang akan dihadapi. Peningkatan
bela negara pada prinsipnya adalah bertujuan untuk menciptakan
kondisi daerah perbatasan menjadi
aman dan damai serta sejahtera. Guna meningkatkan sikap dan perilaku
masyarakat perbatasan yang dijiwai kecintaan
kepada tanah air,
maka TNI AD sebagai penjaga pertahanan di
perbatasan perlu melakukan upaya-upaya
sebagai berikut
:
1. Peningkatan kesadaran
bela negara masyarakat di
daearah perbatasan melalui sektor pendidikan,
antara lain dengan mkembali kegiatan kepramukaan ataukepanduan
sebagai extra kurikuler disekolah- sekolah mulai SD, SMP dan SMU. Membentuk organisasi kepemudaan
untuk menanamkan anak-anak usia sekolah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai prajurit setidaknya selalu
mengingatkan masyarakat bahkan menyelenggarakan kegiatan peringatan hari-
hari nasional di sekolah-sekolah
untuk menanamkan kecintaan kepada bangsa dan negara.
Memberikan pelatihan kepada anak-
anak sekolah dalam penanggulangan
bencana alam maupun mengajarkan kepada anak-anak
sekolah tentang pelestarian
lingkungan hidup
2. Peningkatan nasionalisme masyarakat perbatasan
sebagai warga negara
dengan jalan selalu Mengajak masyarakat
untuk mengibarkan bendera kebangsaan
di rumah tempat tinggalnya
masing- masing pada setiap
hari bersejarah atau hari nasional. Mengajarkan masyarakat dapat menyanyikan lagu
kebangsaan Indonesia Raya.
Mengajarkan masyarakat tentang Pancasila
dan mengamalkannya dalam kehidupannya sehari-hari. Mengajak masyarakat untuk menggunakan barang-barang
produk dalam negeri serta Memberikan penyuluhan hukum,
agar masyarakat memahami
dan mentaati peraturan serta hukum
yang berlaku di negara Indonesia.
3. Peningkatan implementasi bela negara
masyarakat perbatasan yang dilakukan dengan jalan Membangun
Pos-pos
Kamling dan menggiatkan Kamling
disetiap lingkungan pemukiman penduduk
daerah perbatasan. Mengajarkan masyarakat
untuk menjaga lingkungannya dari kerusakan alam seperti kegiatan penghijauan dan reklamasi.
Aparat TNI AD diharapkan juga mengajak masyarakat mematuhi ketentuan yang berlaku apabila hendak
pergi ke negara tetangga
untuk me- lengkapi
diri dengan dokumen resmi.
Mengajarkan masyarakat untuk wajib
lapor apabila menemukan kegiatan- kegiatan ilegal di daerahnya
Bela Negara masyarakat perbatasan merupakan sikap dan perilaku masyarakat
sebagai warga negara
yang dijiwai
oleh kecintaan kepada tanah
air,
guna menjaga tegaknya kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI.
Sikap dan perilaku masyarakat perbatasan dalam pembelaan
negara sangat diperlukan untuk
menciptakan kondisi daerah
perbatasan lebih kondusif, sehingga pembangunan nasional dapat berhasil
untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat perbatasan. Guna meningkatkan bela negara masyarakat perbatasan, diperlukan
peningkatan pembangunan nasional
di daerah perbatasan,
maka disarankan adanya langkah-langkah
yang lebih komprehensif dan nyata antara lain : memperbanyak pos-pos
pengamanan TNI/Polri untuk mengawasi daerah perbatasan dari kemungkinan terjadinya tindak pelanggaran
tapal batas negara dan kegiatan Ilegal
lain yang dapat merugikan negara
maupun Pemerintah
perlu merevisi kewenangan
Badan Nasional Pembangunan Perbatasan (BNPP) yang selama ini hanya
bersifat koordinasi menjadi kewenangan
yang memiliki otoritas
operasional di
lapangan, sehingga penyelenggaraan pembangunan di
daerah perbatasan dapat berjalan
lebih efektif.
Penutup
Prajurit
TNI AD penjaga perbatasan adalah mereka yang berada di koridor terdepan wilayah
RI tersebut adalah ujung tombak dalam menjaga kedaulatan Negara dan kewibawaan
pemerintah, sekaligus merupakan cermin dari sosok dan kekuatan angkatan perang
negara, yang pantas untuk disegani dan dihormati oleh angkatan perang maupun
pemerintahan negara lain.
Dengan
segala keterbatasan yang ada, para prajurit TNI itu, hingga saat ini, mampu
menunjukkan kualitasnya dalam menjaga perbatasan negara. Tanpa pernah mengeluhkan
berbagai kekurangan dan beratnya tuntutan tugas yang mereka jalani, para
prajurit tersebut telah menjalankan kepercayaan tugas negara dan kepercayaan
rakyat yang diberikan kepadanya dengan penuh rasa tanggung jawab. Diharapkan
dengan adanya kegiatan peningkatan peran bela negara bagi masyarakat di daerah
perbatasan tersebut rakyat memberikan dukungan kepada para prajurit yang
bertugas di perbatasan, Semoga tugas mulia itu selalu di jalankan dengan penuh
keikhlasan, rasa senang, dan penuh tanggung jawab selain itu guna menunjang
kegiatannya diperlukan juga upaya untuk memperjuangkan nasib para prajurit,
agar tidak terlupakan, tidak terpinggirkan atau dipandang sebelah mata oleh
para elit yang ada di tataran politik maupun pemerintahan.
Madiun, 23 Agustus 2015
DIAN NUR HUDA, S.S.T.HAN., S.IP., S.SOS
LETNAN SATU
INF. NRP. 11110011270589
Tidak ada komentar:
Posting Komentar